Cara Budidaya Mangga Filipina

Di negerinya, mangga ini cukup terkenal. Penampilannya menarik, berwarna cerah sekiranya matang. Rasanya pun semain penampilannya, dan segar gara-gara banyak persentase airnya.Bagaimana budidayanya? Hasil liputan di Filipina secara lengkap disediakan di bawah ini.

Mangga (Mangifera indica) dikenal punya banyak varietas yang udah dibudidayakan. Di Indonesia saja dikenal berbagai kultivar mangga yang udah tidak asing kembali bagi masyarakat, sekiranya mangga arum manis, manalagi, gadung, golek, dan sebagainya. Di Filipina dikenal ada enam kultivar mangga yang cukup akrab di masyarakat, yakni carabao, pico, duldol, binoboy, senora, dan pahutan. Di pada enam kultivar itu, cuma dua yang banyak digemari, yakni carabao dan pico. Dan carabao-lah yang paling tenar dan banyak dibudidayakan, gara-gara rasanya yang manis dan penampilannya yang menarik.

I. Tempat tumbuhnya

cara lengkap budidaya mangga, carabao mango scientific name, carabao mango tree, carabao mango description, carabao mango industry, indian mango, mango for sale, buy carabao mango, carabao mango wiki

Philippines Carabao Mango
Mangga juga tanaman yang tidak benar-benar rewel.

Ia sanggup ditanam di berbagai model tanah. Tetapi area yang paling ideal untuk mangga adalah area yang perbedaan musim hujan dan musim kemaraunya nyata, paling sedikit 5 bulan era kering dan curah hujan tahunan 500 mm. Jenis tanahnya liat, tetapi berdrainase baik, bersama pH 6-8.

Karena mangga punya perakaran yang dalam, maka kedalaman air tanah yang diinginkan sedang.



Hampir seluruh area di Filipina menempuh syarat tersebut. Sehingga di beberapa besar lokasi Filipina sanggup dijumpai tanaman mangga yang tumbuh subur

dan membuahkan buah yang baik. Sentra mangga terdapat di area Ilocos, Luzon Tengah dan Barat, Visayas Tengah dan Barat, dan Mindanao Barat.

II. Bibit

Bibit mangga sanggup diperoleh dari perbanyakan generatif maupun vegetatif. Perbanyakan generatif ditunaikan bersama menanam biji yang udah tua.

Bibit yang berasal dari biji bakal membuahkan tanaman yang condong tumbuh tinggi dan 5-7 tahun baru mulai berbuah. Lain halnya bersama bibit yang berasal dari perbanyakan vegetatif. Umumnya pertumbuhannya lebih cepat dan berbuah lebih cepat pula, 3-4 tahun udah sanggup dinikmati buahnya.

Petani Filipina umumnya menanam mangga dari bibit sambungan yang dibuat sendiri. Sebagai batang bawah diambil alih kultivar mangga yang kurang populer,

layaknya duldol, binoboy, senora, atau pahutan. Sedangkan batang atasnya digunakan kultivar yang udah tenar gara-gara rasanya yang enak, yakni carabao atau pico.

III. Persiapan lahan dan penanaman

Pengolahan tanah umumnya ditunaikan sebelum musim hujan tiba.

Areal untuk penanaman mangga sebaiknya bebas dari tanaman lain. Pohon-pohon atau semak belukar ditebang dan dikeluarkan dari kebun.

 Untuk areal yang luas dan tanahnya rata atau sedikit bergelombang, pengolahannya ditunaikan bersama bajak dan garu. Lahan dibajak supaya lapisan tanah yang keras hancur. Selanjutnya digaru 2 atau 3 kali supaya tanah rata dan menjadi lebih remah.

Apabila pengolahan lahan udah dilakukan, kesibukan seterusnya adalah memilih jarak tanam sesuai yang diinginkan.

Jarak tanam yang direkomendasi adalah 15 m, populasi tanaman 44 pohon per hektar. Namun tidak seluruh area sanggup melaksanakan saran itu supaya ada saran baru yang menganjurkan penggunaan jarak tanam 10-14 m,

dan populasi tanaman 51-100 pohon per hektar. Jarak tanam mana yang sebaiknya digunakan terkait keadaan tanahnya. Di area yang tanahnya kurang subur dan musim keringnya panjang, sebaiknya mengfungsikan jarak tanam rapat. Sedangkan di area yang tanahnya subur dan musim keringnya pendek penanamannya mengfungsikan jarak tanam yang lebih lebar.

Sebelum bibit ditanam, lebih-lebih dahulu dibuat lubang, sesuai bersama jarak tanam yang dikehendaki.

Besarnya lubang tanam kudu cukup untuk memasukan bibit dan tanah yang menyertainya, dan juga pupuk dasar yang bakal diberikan. Setelah lubang digali, dimasukkan 10 kg pupuk NPK 14-14-14 dan 20 kg pupuk kotoran ayam. Kira-kira 5-7 hari kemudian, barulah bibit ditanam.

Setelah bibit dimasukkan ke lubang tanam, segera tutup bersama tanah yang subur atau bahan organik (bila ada).

Tanah sekitar bibit dipadatkan, tetapi jangan benar-benar padat supaya tidak mengganggu perkembangan bibit. Penanaman sebaiknya ditunaikan terhadap awal musim hujan. Tetapi sekiranya ada layanan untuk pengairan, penanaman sanggup juga ditunaikan terhadap musim kering. Hal ini kudu diperhatikan gara-gara tanaman muda umumnya sensitif terhadap kekeringan.
IV. Butuh perawatan

Untuk membuahkan buah yang bermutu tinggi, tanaman mangga juga kudu perawatan sejak masih muda. Di Filipina, yang menjadi perhatian utama adalah kasus pembungaan dan hama-penyakit. Sehingga usaha-usaha untuk merangsang pembungaan supaya produksi meningkat dan bisnis pengendalian hama penyakit selalu menjadi kesibukan utama. Meskipun demikian, bukan berarti kesibukan pemeliharaan lainnya diabaikan. Karena sekiranya cuma melaksanakan kesibukan yang satu tanpa mendapat dukungan kesibukan lainnya, tidak bakal maksimal hasilnya.



1.  Pemupukan

Seperti halnya tanaman lain, mangga juga butuh 16 unsur hara esensial untuk kelangsungan hidupnya. Unsur-unsur itu ada di dalam tanah dan diserap oleh akar-akar tanaman untuk disalurkan ke seluruh bagian tanaman. Karena lama kelamaan unsur dalam tanah berkurang, maka kudu ditunaikan pemupukan.

Di lokasi Batangas, petani mangga melaksanakan pemupukan terhadap kala tanam. Pupuk susulan berupa kotoran ayam, sebanyak 20 kg per pohon diberikan setahun sekali. Pemupukan ditunaikan menjelang tanaman berbunga, bersama cara membawa dampak urutan memutari pohon pas di bawah tajuk. Pupuk dimasukkan ke dalam urutan dan ditutup bersama tanah.

2.  Pemberian air

Budidaya mangga secara komersial sebaiknya diusahakan di daerah-daerah yang punya musim kering nyata. Hal ini mutlak gara-gara tnaaman mangga butuh periode kering sebelum berbunga, yang berlangsung 1-2 bulan sesudah awal musim kemarau. Namun untuk perkembangan bunga dan buah, tanaman butuh banyak air. Jadi, kapan penyiraman kudu dilakukan?



Air benar-benar diperlukan oleh tanaman-tanaman muda, lebih-lebih terhadap musim kering. Musim kering yang panjang benar-benar membahayakan bagi tanaman mangga yang baru ditanam. Dalam perihal ini tanaman kudu disiram setiap hari.

Untuk tanaman yang udah menghasilkan, penyiraman ditunaikan setiap minggu, sejak bunga mulai bermunculan hingga satu bulan sebelum panen. Penanaman di pekarangan, yang cuma beberapa pohon, cukup diberi air sebanyak 300-500 liter per pohon per minggu.

Pemberian air sanggup ditunaikan bersama proses irigasi atau bersama tangki layaknya yang ditunaikan petani mangga di lokasi Batangas.

Tangki air yang berukuran besar diletakkan di sedang kebun, dihubungkan bersama sebuah selang berdiameter 3 cm yang ujungnya bernozzel. Panjang selang diperkirakan sanggup menjangkau seluruh bagian kebun.

Di kebun mangga yang luas, penggunaan tangki mobil lebih praktis gara-gara sanggup dipindahkan.

Penyemprotan air tidak cuma diarahkan ke tanah sekitar pohon, tetapi juga ke arah tanamannya. Bila tanaman dan tanah di sekitar pohon udah basah,

penyemprotan dihentikan. Umumnya mereka melaksanakan penyiraman setiap hari, sekitar pukul 3 sore.

3.  Pemangkasan

Agar pohon mangga sanggup berproduksi secara maksimum bersama keadaan yang selalu bagus, kudu ditunaikan pemangkasan. Ada step pemangkasan, yakni pemangkasan pembentukan tajuk dan pemangkasan pemeliharaan. Pemangkasan pembentukan

 ditunaikan sebelum tanaman berproduksi, yang dimulai sejak tanaman masih muda. Apabila tanaman udah meraih ketinggian kurang lebih 1 m dari permukaan tanah, maka pucuk tanaman dipotong untuk merangsang pembentukan tunas-tunas lateral.

 Dengan pemotongan pucuk iut, beberapa tunas lateral bakal segera bermunculan. Tidak kudu seluruh tunas dipelihara, tetapi cuma 2 atau 3 saja yang nantinya bakal membentuk percabangan utama. Pilih tunas yang pertumbuhannya baik, sehat, dan letaknya seimbang, berarti tunas itu tidak menggerombol terhadap satu segi saja.

Setelah wujud tajuk yang diinginkan tercapai, pemangkasan bertujuan untuk produksi tanaman. Pada step ini pemangkasaran diarahkan untuk menyingkirkan cabang-cabang yang tidak dikehendaki, layaknya yang sakit, yang pertumbuhannya kurang bagus, tunas-tunas air atau cabang maling. Sehabis panen, cabang-cabang yang patah dan tangkai bunga yang kering kudu dihilangkan supaya terbentuk tunas-tunas baru. Cabang/ranting yang sakit, atau terkena hama/penyakit sebaiknya dipangkas dan dibakar supaya tidak menjadi sumber penularan bagi tanaman yang sehat.

4.  Merangsang Pembungaan

Di Filipina bisnis ini giat ditunaikan lebih-lebih oleh petani mangga. Merangsang pembungaan bersama bahan kimia yang dikenal bersama makna

 “inducing”, mulai “ngetop” di Filipina tahun 1970-an dan menjadi program pemerintah untuk disebarluaskan ke masyarakat. Mengapa “inducing” ini begitu giat dilakukan? Mangga varietas lokal (Filipina) condong membuahkan buah dua tahun skali

apalagi kerap tiga tahun sekali. Padahal varietas lain (di negara lain) sanggup berbuah setiap tahun. Oleh gara-gara itu ada bisnis untuk membawa dampak tanaman mangga berbuah setiap tahun.

Dulu petani mangga di Filipina masih mengfungsikan cara tradisional untuk merangsang pembungaan, yakni bersama pengasapan. Pengasapan umumnya ditunaikan mulai bulan Oktober – Desember, kala daun-daunnya tua dan hujan sedikit. Pengasapan ditunaikan bersama cara membawa dampak api di bawah pohon mengfungsikan bahan yang ringan terbakar. Asap bakal mengepul ke atas menembus dedaunan. Kegiatna ini ditunaikan terus-menerus sepanjang kurang lebih 9 hari. Pengasapan bakal terus diulang dan diulang kembali sekiranya ternyata tanaman tidak kunjung berbunga. Car aini kurang praktis, banyak butuh tenaga, mahal dan hasilnya tidak menentu.

Setelah diperkenalkan “inducing” cara lama mulai ditinggalkan dan nyaris seluruh petani mangga menerapkannya. Ada beberapa bahan kimia yang sanggup digunakan sebagai bahan perangsang pembungaan. Yang paling banyak digunakan adalah Potassium nitrit (KNO3), gara-gara bahan ini paling murah dan paling efektif. Merangsang pembungaan bersama KNO3 jauh lebih menguntungkan, lebih ekonomis, dan lebih sanggup diandalkan daripada  bersama pengasapan. Cara ini amat mungkin tanaman berbunga setiap tahun. Selain itu pembungaan menjadi lebih cepat, bunga lebih seragam dan jumlahnya lebih banyak, buah lebih cepat tua dan matang.

Penerapan teknologi “inducing” bersama KNO3 ini membawa dampak industri mangga di Filipina berkembang pesat. Dibandingkan bersama hasil sebelumnya, total produksi kala ini meningkat dua hingga tiga kali lipat.

Untuk merangsang pembungaan ini, dosis KNO3 yang diperlukan adalah 1-2% yang dilarutkan dalam air atau 10-20 gram KNO3 per liter air. Untuk melaksanakan “inducing” digunakan sprayer. Penyemprotan dimulai dari bagian puncak tanaman terus ke bagian bawah. Diusahakan pancaran semprotan berkenaan seluruh bagian tanaman supaya tidak ada daun atau pucuk tanaman yang kering. Setiap pohon sekitar menghabiskan 10 liter larutan.

Kegiatan ini ditunaikan setiap tahun seminggu sebelum tanaman berbunga. Biasanya “inducing” ditunaikan terhadap bulan Oktober hingga Februari. Setelah bulan Februari kesibukan “inducing” dihentikan gara-gara udah bukan musimnya. Dalam satu tahun cuma ditunaikan sekali “inducing”. Tetapi sekiranya ada pohon yang gagal berbunga atau


bunganya rusak oleh hama/penyakit penyemprotan sanggup diulang lagi. Dengan “inducing” ini, 60% tanaman tentu berbunga, dan yang 40% sanggup dipastikan bakal berbunga terhadap tahun berikutnya.

Tidak seluruh tanaman disemprot. Hanya tanaman-tanaman spesifik yang disemprot. Untuk itu dipilih pohon yang udah memasuki era produktif, daun-daunnya tua, dan pucuk-pucuk

tanaman tidak membuahkan tunas muda lagi. Di Filipina bagian Barat, yang juga area kering, “inducing” ditunaikan untuk pohon-pohon yang berumur lebih dari 20 tahun. Sedangkan di lokasi Timur dan Selatan, yang juga area hujan, “inducing” diperuntukkan bagi pohon-pohon yang berumur di atas 10 tahun.
5.  Hama dan penyakit Pada Mangga Carabao

Yang juga menjadi perhatian petani mangga di Filipina adalah kasus hama dan penyakit. Tanaman ini cukup banyak mempunyai musuh. Bila tidak mendapat perhatian, bukan tidak mungkin bakal menghancurkan tanaman mangga yang udah ditanam bersama susah payah. Hama yang kerap menyerang tanaman mangga pada lain :


Wereng mangga


Diketahui ada 3 spesies serangga dari ordo Homoptera yang kerap menyerang tanaman mangga, yakni Idioscapus clypealis, Chunrocerus niveosparus, dan Typhlocybanigrobilineata. Serangga ini menyerang bagian tanaman yang lunak, layaknya pucuk-pucuk muda, bunga dan buah muda.

Serangan ham aini sanggup membawa dampak pucuk-pucuk tanaman keriting dan pertumbuhannya terlambat, bunga-bunga gagal membentuk bakal buah. Buah muda yang terserang bakal gugur sebelum waktunya, atau kurang bagus bentuknya. Serangga ini juga mengeluarkan semacam cairan  yang manis dan lengket, yang sanggup

 mengundang timbulnya cendawan jelaga. Permukaan daun yang tertutup cendawan jelaga sanggup menghambat proses fotosintesis.

Untuk mengendalikan wereng mangga, tanaman yang terinfeksi disemprot insektisida berbahan aktif carbaryl dan malathion.

Penyemprotan ditunaikan terhadap kala malai bunga panjangnya 3 cm, selang kala 7-10 hari sekali, sebanyak 3 kali atau lebih terkait tingkat serangannya.

Penggerek ranting

Hama ini berupa serangga dari ordo Lepidoptera,

yakni Chlumetia transversa. Larvanyalah yang membahayakan tanaman, gara-gara ia menyebabkan kerusakan tangkai buah dan ranting-ranting pohon. Tangkai buah yang digereknya bakal layu atau patah, demikianlah juga ranting-rantingnya.

Penyebaran hama ini sanggup diperkecil bersama cara memotong ranting atau tangkai bunga yang terinfeksi dan segera membakarnya.


Selanjutnya tanaman sanggup disemprot bersama insektisida berbahan aktif carbaryl atau malathion. Penyemprotan insektisida ditunaikan sebelum larva masuk ke dalam ranting, atau saat malai bunga kurang lebih 2 cm panjangnya.

Penggerek batang

Dua spesies serangga dari ordo Coleoptra yang diketahui kerap menyerang tanaman mangga adalah Niphonoclea albata dan Niphonoclea capito.

Yang membahayakan tidak cuma serangga dewasa tetapi juga larvanya. Serangga ini menyebabkan kerusakan batang atau cabang tanaman, akibatnya cabang bakal patah dan batang sanggup roboh. Bila batang tidak roboh tanaman bakal layu dan pada akhirnya mati.

Untuk menangani serangan hama ini, ranting-ranting yang terinfeksi dipotong dan dibakar. Lalu, tanaman disemprot bersama insektisida berbahan aktif

endosulfan atau carbaryl. Penyemprotan ditunaikan satu atau dua kali sebulan, lamanya terkait tingkat serangan.

Lalat buah

Serangga ini cukup berbahaya sekiranya tidak segera ditangani.
Dua spesies serangga ordo Diptera yang kerap menyerang buah-buah mangga adalah Dacus dorsalis dan Dacus cucurbitae. Lalat dewasa bakal meletakkan telurnya terhadap buah-buah yang masih mentah. Bersamaan bersama matangnya buah, telur-telur tadi bakal menetas dan larvanya memakan daging buah yang lunak. Akibatnya buah menjadi busuk dan tidak enak dimakan.

Lalat buah ini sanggup dikendalikan bersama mengunakan umpan protein. Umpan ini adalah campuran 10 sendok makan (100-150 ml) insektisida berbahan aktif malathion atau trichlorphon bersama 15 sendok makan (150-225 ml) protein hydrolyzate,

yang dilarutkan dalam 19 liter air. Bahan ini disemprotkan terhadap beberapa baris pohon mangga, tidak seluruh pohon disemprot, supaya lalat buah tertarik mendekatinya. Penyemprotan umpan protein ini ditunaikan sepanjang 1-2 minggu, paling sedikit 2-3 kali penyemprotan.

Untuk menangani lalat buah, juga sanggup digunakan bubuk kulit kayu Cinnamomum mercadoi yang digunakan sebagai pemikat serangga.

 Campuran bubuk kayu dan insektisida (misalnya Dipterex) ternyata efektif membunuh lalat-lalat dewasa.

Hama lain

Hama yang juga mengundang rusaknya terhadap tanaman mangga, pada lain penggerek buah (Noorda albizonalis), kutu dompolan (Ferrisiana virgata dan Pseudococcus lilacinus), dan kutu perisai (Phenacapis inday dan Coccus mangiferae).

Larva penggerek buah mengebor buah-buah muda, memakan daging buah dan bijinga supaya buah berguguran. Serangan hama ini sanggup dikurangi bersama penyemprotan insektisida berbahan aktif carbaryl, malathion atau diazinon, sejak buah berukuran 2 cm.

Kutu dompolan dan kutu perisai pengisap cairan tanaman, terhadap batang, cabang, pucuk-pucuk tanaman, daun, bunga dan buahnya.

Serangan kutu-kutu inipun sanggup diatasi bersama insektisida berbahan aktif carbaryl, malathion atau diazinon.

Selain hama, beberapa penyakit juga diketahui membahayakan tanaman mangga sekiranya tidak segera ditangani. Misalnya penyakit antraknosa, penyakit busuk pangkal batang dan penyakit embun jelaga.

Antraknosa

Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Colletotrichum gloeosporioides. Cendawan menginfeksi daun-daun muda, bunga dan buah yang sedang berkembang.

Cendawan muncul terhadap kala kelembaban tinggi, yakni kala musim hujan. Adanya bintik-bintik cekung berwarna hitam terhadap buah matang merupakan gejala yang ditimbulkannya.

Penyebaran penyakit sanggup dicegah bersama fungisida yang punya kandungan bahan aktif benomyl, maneb, atau macozeb.

Penyemprotan fungisida ditunaikan secara tertata sejak timbulnya bakal buah hingga sebulan sebelum panen. Untuk menghambat antraknosa, buah matang yang udah dipetik dimasukkan ke dalam air panas (52-55o C) sepanjang 10 menit. Setelah itu buah dimasukkan ke dalam air (suhu normal), lalu dikeringanginkan.

Busuk pangkal batang

Penyakit ini cukup berbahaya gara-gara rusaknya yang ditimbulkan sanggup meraih 50%. Penyebabnya cendawan Diplodia natalensis yang berkembang sesudah buah dipanen dan berada dalam penyimpanan.

Gejala serangan adalah timbulnya warna kecokelatan dan pembusukan terhadap jaringan kulit batang, yang dimulai dari pangkal

batang dan bersama cepat menyebar ke dalam batang. Dalam penyimpanan penyakit menyebar melalui kontak antar buah yang sehat dan yang sakit. Sanitasi terhadap kala pengepakan buah sanggup mengurangi atau menghambat timbulnya cendawan ini. Untuk menangani penyakit terhadap tanaman di kebun, sanggup digunakan fungisida layaknya untuk antraknosa.

Embun jelaga

Penyakit embun jelaga disebabkan oleh cendawan Meliola mangiferae yang umum menyerang kebun-kebun mangga.

Cendawan muncul sebagai bercak-bercak hitam yang menutup daun, bunga dan buah. Munculnya cendawan ini umumnya gara-gara ada cairan manis yang dikeluarkan oleh serangga, layaknya wereng atau kutu dompolan.

Buah yang kulitnya tertutup “jelaga hitam” itu bagian dalamnya tidak bakal rusak, tetapi menjadi tidak menarik lagi, harga bakal turun dan tidak sanggup diekspor.

6.  Perawatan buah di pohon

Untuk memperoleh buah yang berpenampilan menarik dan bermutu baik, perawatan saat masih di pohon kudu ditunaikan
sejak masih pentil hingga siap dipetik. Perawatan ini meliputi pembungkusan dan penjarangan. Pembungkusan lebih-lebih untuk menjauhkan buah dari rusaknya oleh hama atau penyakit dan untuk pematangan buah. Sedangkan penjarangan bertujuan supaya buah tidak benar-benar berdesakan dalam satu tandan supaya sanggup berkembang sempurna.


Menurut pengalaman petani mangga di Filipina, kala paling baik untuk melaksanakan pembungkusan adalah 55 hari sesudah “inducing”, bersamaan bersama itu juga ditunaikan penjarangan. Buah-buah yang benar-benar rapat dalam satu tandan dikurangi, buah-buah yang cacat dan tidak sempurna dibuang saja.

Bahan pembungkus yang biasa digunakan adalah kertas lilin. Kertas koran tidak banyak digunakan gara-gara benar-benar tidak tebal dan tidak tahan lama. Kantung plastik sanggup tahan lama, tetapi sanggup membawa dampak buah sensitif terhadap hama dan penyakit.

Pemetikan buah

Kapan buah mangga boleh dipetik, terkait keperluannya. Namun sebagai patokan, kematangan buah mangga dihitung dari kala “inducing”. Waktu panen, selain terkait kala pelaksanaan “inducing” juga terpengaruh ketinggian tempat-tempat mangga ditanam. (lihat tabel).

Di Filipina musim mangga berlangsung sejak bulan Januari hingga Juni, dan panen raya terhadap bulan April. Petani mangga di Filipina terhadap umumnya memetik mangga yang udah matang pohon, berwarna kuning, dan mangga yang masih hijau tetapi udah tua.

Di pasar-pasar sanggup dijumpai ke-2 macam mangga itu.

Mangga yang udah matang pohon umumnya segera dikonsumsi, sedangkan yang masih hijau (tetapi udah tua) disediakan untuk mereka yang ingin mempunyai oleh-oleh ke luar kota, atau untuk diekspor.

Mangga hijau itu nantinya bakal menguning sekiranya udah hingga di area target dan siap dikonsumsi.

Cara yang paling baik untuk memanen buah mangga adalah memetiknya satu per satu bersama tangan. Tetapi perihal itu tidak mungkin dilakukan, lebih-lebih sekiranya tanaman udah tinggi dan di luar jangkauan tangan. Cara panen yang biasa diterapkan oleh

petani Filipina adalah memanjat pohon dan menyita buah bersama sigpaw atau salok, yakni alat yang dibuat dari sebatang bambu yang ujungnya diberi semacam kantung dari net.

Kalau di Indonesia, kita biasa mengfungsikan sosok untuk menyita buah-buahan dari pohon. Buah-buah yang udah diambil alih bersama sigpaw ditampung dalam keranjang bambu yang digantung dekat si pemetik.

Apabila keranjang udah penuh, diturunkan untuk diganti kembali bersama keranjang kosong. Bila pohonnya belum benar-benar tinggi, petani tidak kudu memanjat pohon, cukup mengfungsikan sigpaw yang bertangkai panjang dan sanggup menjangkau seluruh buah di pohon. Keranjang bambu untuk penampungan sanggup diletakkan di tanah. Pemetikan buah ditunaikan bersama hati-hati supaya tidak memar atau rusak, dan ditunaikan terhadap pukul 09.00-15.00.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Mudah Jinakkan Burung Perkutut

Cara Memelihara Living Stone

Sejarah Ayam sebagai Simbol kekuasaan