Cucakrawa Mencret, Begini cara Atasinya

Banyak penggemar burung cucakrawa mengeluh gara-gara burung kesayangan mereka sering mencret. Penyebab mencret sesungguhnya sanggup diketahui bersama dengan menyimak kotorannya; sanggup gara-gara sesungguhnya sudah bawaan, sanggup termasuk gara-gara penyakit perut.

Sungguh sayang kalau burung cucakrawa yang tadinya lincah berlompatan dan riang berkicauan tiba-tiba menjadi lemah dan tidak bergairah. Kalau

anda menemukan burung cucakrawa anda demikian sanggup saja anda jadi menduga-duga jangan-jangan ia sedang terserang mencret. Boleh menjadi itu benar, lebih-lebih kalau bulu-bulunya

yang kebanyakan mulus dan indah itu lalu beralih menjadi berdiri. Nah, untuk memastikannya Anda sanggup mengamati kotorannya.

Mencret Bawaan

Mencret pada burung cucakrawa sanggup gara-gara bawaan atau kebiasaan, atau sesungguhnya sudah begitu wujud kotorannya. Berbagai style

burung berkicau pemangsa serangga dan buah-buahan (omnivora) kebanyakan kotorannya lunak. Burung cucakrawa merupakan keliru satu berasal dari burung omnivora ini. Selain makan beragam style serangga dan hewan kecil, ia termasuk

 makan buah-buahan masak. Oleh gara-gara itu tidak mengherankan apabila kotorannya lunak hingga nampak layaknya mencret.

Mencret sanggup termasuk terjadi apabila burung meraih makanan baru yang tidak alamiah, sehingga mesti sesuaikan organ pencernaannya. Kalau burung yang sudah suka berkicau tiba-tiba doyan minum, kebanyakan untuk membasahi kerongkongannya, barangkali termasuk akan menjadi mencret-mencret. Akan tetapi, mencret gara-gara makanan baru atau minuman ini tidaklah menghawatirkan. Mencret akan berkurang sendiri perlahan-lahan.

Mencret Karena Sakit Perut

Sakit perut pada burung cucakrawa sanggup disebabkan oleh masuk angin dan gangguan pencernaan.

1. Masuk Angin

penyakit pada burung hantu, penyakit pada burung merpati, penyakit pada burung perkutut, penyakit pada burung murai batu, penyakit pada burung love bird, penyakit pada burung kenari, penyakit pada burung parkit, penyakit pada burung dara
Burung keluar murung saat terkena penyakit
Burung cucakrawa sering kali terkena penyakit masuk angin pada kala musim hujan. Untuk mencegahnya sangkar diselubungi kain. Agar pertukaran
 hawa selamanya sanggup terjadi baik, anggota atas sangkar dibuka untuk ventilasi. Cara lain adalah bersama dengan memasukkan burung ke didalam ruangan yang hangat. Ruang penghangat diberi lampu 25 watt (untuk ruang besar) atau 15 watt (untuk ruang kecil). Selain itu, penggemar burung cucakrawa direkomendasi tidak memandikan burung pada musim hujan.

Burung yang sudah terlanjur masuk angin sanggup diberi bantuan darurat. Caranya, 1/2 siung bawang putih ditumbuk hingga halus, lalu disuapkan ke mulut burung. Atau, sanggup termasuk pakai jahe hanya telunjuk yang ditumbuk hingga halus, sesudah itu airnya diteteskan ke paruh burung, sebanyak 3-5 tetes. Pil Ciba atau minyak gosok (untuk obat luar) sanggup dipergunakan juga.

Setelah diberi bantuan darurat, burung sanggup diobat bersama denga
n Terafit Capsul. Cara pengobatannya tertulis pada bungkus obat.

Burung yang terkena penyakit mencret bercak mencretnya berbau tengik, tetapi berbentuk normal. Burung termasuk nampak murung, bulu-bulunya berdiri
, keluar kedinginan, dan tidak berkicau.

Gangguan Pencernaan

Gangguan pencernaan yang berbahaya adalah berak darah (Coccidiosis) dan beerak kapur (Pullorum), gara-gara alat pencernaan burung terkena bakteri. Biasanya penyebab penyakit ini adalha makanan dan minuman burung yang
sudah rusak atau berjamur, apabila makanan buatan layaknya Poer atau Krotovit dan buah yang busuk, yang merupakan sumber bakteri yang berbahaya. Demikian termasuk air minum yang kotor atau keruh.

Penyakit berak darah disebabkan oleh bakteri berasal dari genus Eineria dan berak kapur disebabkan oleh bakteri Salmonella. Kedua bakteri
selanjutnya bercokol didalam usus burung dan menyebabkan kerusakan dindingnya sehingga usus berlubang dan menyebabkan pendarahan. Darah akan keluar bersama dengan kotoran yang encer. Selain pada kotorannya, ciri burung yang terkena penyakit ini mirip bersama dengan burung yang terserang masuk angin.

Bila darah yang keluar bersama dengan kotorannya sudah pekat, bermakna penyakit sudah gawat. Sebaliknya, apabila darah tetap encer
maka penyakit tetap ringan. Meskipun penyakit berak darah lebih berbahaya, tetapi demikian penyakit berak kapur pun berbahaya gara-gara keduanya sanggup menyebabkan kematian pada burung.

Pengobatan darurat utuk gangguan pencernaan sanggup dilakukan bersama dengan mengimbuhkan garam oralit atau teh pahit. Bisa termasuk pakai garam ¼ sendok teh dan gula
 ¼ sendok teh yang diseduh didalam air matang 10 sendok makan, sesudah itu diaduk hingga larut. Larutan ini sanggup di letakkan di daerah minum. Bila burung tidak mau meminumnya larutan gula-garam itu sanggup diminumkan 3 – 5 tetes sekali minum dan diberikan 3 kali sehari. Teh pahit sanggup termasuk diberikan bersama dengan langkah yang sama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Mudah Jinakkan Burung Perkutut

Cara Memelihara Living Stone

Sejarah Ayam sebagai Simbol kekuasaan