Mengenal Bibit Mangga Unggul

Adakalanya fans tanaman buah, lebih-lebih mangga, tidak mampu membedakan kultivar buah ini berdasarkan penampilan bibit. Mereka biasanya baru mengetahuinya sehabis tanaman berbuah, atau bersama menyaksikan label yang tertulis terhadap bibit. Padahal jika rela sedikit teliti mengamati pucuk bibit, Anda mampu mengenalinya bersama benar.

Kalau kami menyaksikan sekelompok bibit mangga yang dijual di kios-kios pedagang bibit rasanya susah membedakan kultivar satu bersama lainnya. Sekilas menyaksikan daun, seluruh tampak sama. Namun jika nyata-nyata diamati, ada ciri-ciri spesifik yang mampu dijadikan pegangan, jika bentuk daun, warna daun, warna pucuk atau daun muda dan penampilan batang.

Adung, pedagang bibit buah-buahan yang biasa mangkal di Jl. Harsono RM, Ragunan, Jakarta Selatan, mengungkapkan, untuk membedakan setiap kultivar mangga dibutuhkan waktu yang lumayan lama, kurang lebih 2 tahun. Tak lumayan cuma itu, “Kita pun harus setiap hari bermain-main bersama tanaman mangga,” tandasnya. Untuk mempermudah mengetahui kultivar berasal dari bibit, kali ini menampilkan ciri-ciri bibit yang mampu dirujuk sebagai racun.

Mangga Manalagi kecil (Probolinggo)

Mangga ini membawa ciri jarak tangkai daun rapat, pucuk berwarna merah agak kekuningan. Sosok batangnya tegak tampak kokoh.

Mangga Manalagi besar (Situbondo)



Ciri mangga manalagi Situbondo adalah warna daun mudanya kuning kehijauan, lebih muda daripada pucuk Arumanis. Batangnya kurang kuta (agak lentur).

Mangga Arumanis



Kultivar berjulukan Gadung ini membentuk pucuk berwarna merah sedikit kuning, sedikit lebih muda berasal dari Manalagi kecil (probolinggo). Sosok batang bibit lentur (kurang kokoh), hampir serupa bersama sosok batang mangga manalagi besar (situbondo).

Mangga Indramayu

Mangga yang disebut Cengkir ini membawa ciri daun muda berwarna merah, serupa daun muda kultivar Arumanis. Sosok batangnya lentur, hampir serupa bersama sosok batang mangga Arumanis.

Mangga Golek

Ciri-ciri mangga ini adalah sosok daunnya kaku. Pucuk berwarna kuning kehijauan, lebih tua dibandingkan pucuk Manalagi situbondo. Sosok batang lebih kokoh daripada Manalagi besar (situbondo).

Mangga Gedong gincu

Kultivar yang banyak ditemukan di Cirebon, Jawa Barat ini membawa pucuk berwarna merah. Batangnya kokoh (tegak). Batang bagian atas berwarna biru kehitaman.

Mangga Apel merah

Ciri-ciri bibit mangga ini adalah bentuk daunnya yang ramping. Sosok batang kokoh dan pertumbuhannya condong pendek. Warna pucuk merah kecokelatan. Lembaran daunnya lebih tidak tipis dibandingkan pucuk mangga lainnya. Selain apel merah, ada pula mangga apel ungu. Cirinya serupa bersama mangga apel merah, cuma warna pucuknya yang berbeda, yakni kuning kehijauan. 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Mudah Jinakkan Burung Perkutut

Perkutut hutan bakalan benar-benar liar sifatnya. Penjinakannya perlu keuletan dan kesabaran yang tinggi, terkecuali menginginkan jadi burung peliharaan yang rajin berbunyi. Perkutut hutan bakalan adalah perkutut yang diperoleh dari hasil tangkapan di hutan. Umumnya berwujud burung muda yang udah agak dewasa. Burung itu ada yang udah “bocor” atau rajin manggung lebih dikenal bersama “gacor” terkecuali sekarang dan rajin manggung, namun kebanyakan tetap berwujud bakalan yang belum mampu berbunyi. Perkutut hutan bakalan tidak serupa sifatnya bersama perkutut bakalan muda hasil ternak. Burung bakalan hasil ternak cenderung jinak dan cepat akrab bersama pemiliknya, sebaliknya perkutut hutan bakalan benar-benar binal dan penakut, dikarenakan tetap liar. Agar akrab dan tidak cemas didekati orang, sistem adaptasi dan penjinakkannya perlu waktu yang memadai lama. Sabar Merawat dan Menyayangi burung perkutut, perkutut juara, harga perkutut, perkutut hitam, perkutut putih lokal, suara pe
Baca selengkapnya

Cara Memelihara Living Stone

Memelihara living stone, nama tenar keluarga Lithops sp bukan hal mudah. Dibandingkan sukulen lain, tanaman unik berbentuk sama batu itu kudu perawatan khusus. Jika tak hati-hati, didalam saat itu juga mampu membusuk dan mati. Saya tak dulu berhasil menanamnya,” ujar Pami Hadi, pekebun kaktus dan sukulen. Pengalaman pahit dulu dialaminya sebagian kali. Terakhir, sejumlah living stone impir yang isi nurseri di Lembang, Bandung, terpaksa dibuang lantaran tiba-tiba membusuk. Padahal tanaman itu baru “menginap” sebagian minggu di nurserinya. Peristiwa layaknya itu bukan perihal pertama. Sebelumnya Pami yang juga penganggrek itu tersandung persoalan serupa. Oleh karena itu ia tak berkenan mengulang kegagalan. Saat sukulen impor itu tiba, ia mewanti-wanti para stafnya untuk merawatnya secara ekstra. Namun, apa kekuatan tanaman yang sehari pada mulanya sehat dan subur mendadak mati. “Padahal banyak costumer yang berminat,” kata pemilik Venita Nurseri itu. Akibat Celah Kasus gagal
Baca selengkapnya

Sejarah Ayam sebagai Simbol kekuasaan

Kepulauan   ini   mengalami   puncak   kemuliaan .   Waktu   yang   Kepulauan ini   disebut   Majapahit .   Hukum   adalah   seorang   raja   bernama   Hayam Wuruk .   HaYam   berarti   ayam ,   hewan   tidak   sembarangan .   Bahkan   raja besar   pernah   berkenan   untuk   menggunakan   nama   "ayam".   Waktu itu ,   itu   populer   untuk   para pejabat   tinggi   negara  yang  menggunakan nama- nama   hewan   seperti   mahisa   berarti   (kerbau),   ternak   (sapi),   dan Gajah . Meskipun   ada   pendapat   yang   mengatakan   sebenarnya   penguasa   Kerajaan   Majapahit   pada   abad   XIV   adalah   Perdana   Menteri   Gajah   Mada , tetapi   simbol   kekuasaan   yang   tetap   di   Hayam   Wuruk .   Ayam ,   khususnya   ayam ,   hal   ini   biasanya   digunakan   sebagai   simbol   kekuatan ,   kekuatan ,   dan   kekuasaan .   Sampai   sekarang ,   mungkin   telah   selalu   diidentifikasi   dengan   ayam   (=   baik).   Pernah   kekuatan   disebut   "gajahan&
Baca selengkapnya