Mengenal lebih dekat Nona Makan Sirih

Clerodendron alias Clerodendrum atau lebih kami kenal bersama nama Nona Makan Sirih merupakan tanaman khas tempat tropis. Anggota famili Verbenaceae ini diduga mencapai 400 spesies. Tanaman ini ditemukan tumbuh menjadi dari Afrika, Cina, India, Sri Langka, Malaysia, Indonesia, sampai Amerika Selatan. Masing-masing negara tersebut membawa jenis yang berbeda-beda. Di Indonesia sendiri tumbuh lebih 20 spesies yang tersebar dari Sumatera sampai Maluku. Spesies yang cukup dikenal, nona makan sirih (Clerodendrum thomsonae), asli Afrika Barat.

Clerodendron berukuran besar bersama warna mencolok. Oleh dikarenakan itu, tanaman ini sering dihadirkan terhadap taman untuk berikan nuansa tropis, baik sebagai tanaman pergola maupun eye catcher taman.



Tegak dan Merambat



bunga nona makan sirih, makan sirih lirik, makan sirih mp3, klasifikasi nona makan sirih, nona makan sirih clerodendrum thomsonae
Klasifikasi nona makan sirih
Secara lazim klasifikasi Clerodendrom digolongkan didalam dua kelompok, yakni yang tumbuh tegak dan merambat. Jenis yang tumbuh tegak tingginya sanggup mencapai 2 – 4 m, sedangkan yang merambat mencapai 3 – 7 m. wujud daun dan bunganyapun beragam. Daunnya tersedia yang oval layaknya daun sirih dan tersedia yang bulat bersama tepi bercangap. Bunganya kecil dan tersusun rapat, berupa pagoda atau tidak beraturan. Warna bunga merah bata, merah keunguan, putih atau krem. Kuntum bunganya berupa terompet. Yang khas dari bunga Clerodendron adalah benang sarinya yang berukuran panjang melebihi bunganya.

Clerodendron yang lazim dikenal, nona makan sirih, sering dirambatkan terhadap pergola di halaman rumah. Selain menaungi teras, bunganya pun keluar cantik. Selain nona makan sirih, kini banyak termasuk ditanam kembang pagoda (C. paniculatum) bersama group bunga merah berupa piramida setinggi 30 cm, terletak di pucuk cabang.

Clerodendron sanggup diperbanyak bersama setek atau biji. Kedua langkah itu ringan dilakukan, biarpun langkah setek lebih lazim dilakukan dikarenakan lebih cepat. Pada setek, anggota batang dipilih yang masih segar sepanjang 20 – 40 cm. setek ini sesudah itu ditanam terhadap fasilitas pasir atau campuran tanah dan pupuk kandang. Bila kelembapannya terjaga maka didalam waktu 2 – 3 minggu setek itu telah berakar dan sanggup dipindahkan.

Bila ditanam bersama biji, dipilih buah yang matang. Kulitnya dikupas dan biji-bijinya disemaikan didalam fasilitas tanam pasir. Dua sampai empat minggu sesudah itu tanaman telah menjadi bibit siap dipindahkan ke pot yang lebih besar berisi fasilitas tanah dicampur pupuk kandang.

Berkhasiat Obat

Di beraneka tempat di Indonesia atau luar negeri, Clerodendron sering dimanfaatkan sebagai tanaman obat. Misalnya C. buchani atau C. blumeanum, yang dimanfaatkan oleh masyarakat Banda (Maluku) untuk mengobati luka gigitan ular berbisa. Caranya bersama mengunyah daun dan membabatkan bekas kunyahan terhadap anggota yang digigit ular. C. calamitosum termasuk berkhasiat sebagai penurun panas, obat mencret, wasir dan pelega perut. Tanaman ini punya kandungan saponin dan flavonoid. Selain itu, daunnya termasuk punya kandungan polifenol dan alkaloid. Jenis lainnya C. serratum diakui berkhasiat mengatasi batuk, peluruh air seni dan obat rematik.

Di Cina Clerodendrun trichotomum yang dikenal bersama chou wu tong pernah diuji coba terhadap 171 orang penderita penyakit tekanan darah tinggi. Hasilnya sebanyak 81% penderita tekanan darahnya sukses diturunkan. Efek sebaliknya berjalan dikala pemberian ramuan tanaman ini dihentikan. Tanaman ini punya kandungan senyawa klerodedrin, acasetin dan mesoinostiol. Di Taiwan, C. cyrtophyllum dipakai untuk mengobati meningitis, flu, infeksi pernafasan dan masalah terhadap saluran urine.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Mudah Jinakkan Burung Perkutut

Cara Memelihara Living Stone

Sejarah Ayam sebagai Simbol kekuasaan