Pentingnya Lobster untuk Anak-Anak

Lobster Penting untuk Anak-Anak

Lobster dikenal terhitung dengan istilah udang barong, udang karang, atau udang raksasa, merupakan udang yang memadai unik.
Selain rasa dan ukuran besarnya yang khas dibandingkan dengan udang lainnya, lobster umumnya dimasak dengan aneka bumbu dan berbagai saus, supaya tambah menggugah selera.

Kenikmatan makan lobster terdapat pada ukurannya yang besar.
Selain itu, banyak orang berpendapat daging lobster lebih nikmat, manis dan gurih dibandingkan udang tipe lainnya. Namun. sepanjang ini yang menjadi masalah adalah kadar kolesterolnya yang memadai tinggi. Sebenarnya, meski kadar kolesterolnya memadai tinggi, tetap kalah dibandingkan dengan udang biasa, yang justru lebih kerap kita konsumsi.

cara budidaya lobster air tawar, lobster air tawar, budidaya lobster air tawar, lobster air laut, kegunaan lobster, udang lobster, harga lobster, how to cook lobster, lobster recipes
Lobster yang menggugah selera.
gambar : twitter.com
Kadar kolesterol per 100 gram udang biasa dan lobster air tawar masing-masing adalah 152 dan 95 mg. Bila dibandingkan dengan tipe ikan yang kerap kita konsumsi, seperti ikan tuna, kadar kolesterol pada lobster sesungguhnya lebih tinggi 2-3 kali lipat. Masalahnya, dibandingkan udang yang berukuran lebih kecil (seperti tiger pawn) dan ikan, lobster lebih kerap dimasak dengan saus (seperti saus mentega) yang punya kadar lemak tinggi. Hal itulah yang menjadikan kadar kolesterol pada hidangan lobster menjadi tambah tinggi.

Menurut General Hospital Singapura, tingkat kolesterol udang-udangan dikelompokkan ke dalam kategori “hati-hati”. Artinya, mengonsumsi udang-udangan tidak boleh berlebihan, khususnya bagi mereka yang membawa masalah pada kegemukan dan obesitas. Di lain pihak, udang lobster terhitung sumber protein yang sangat baik. Karena itu, anak-anak yang sedang dalam masa perkembangan direkomendasi untuk mengonsumsi udang-udangan, terhitung lobster.

Protein merupakan tidak benar satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh manusia dalam sistem perkembangan dan pertumbuhan.
Protein berperan perlu dalam pembentukan sel-sel dan jaringan baru tubuh, serta memelihara perkembangan dan perbaikan jaringan yang rusak. Pada anak-anak, protein sangat perlu berperan untuk perkembangan tubuh dan sel otaknya. Artinya, bermanfaat bagi perkembangan fisik dan kecerdasan anak-anak. Pada orang dewasa, jikalau berjalan luka, memar, dan sebagainya, protein bisa membangun kembali sel-sel yang rusak tersebut.

Protein terhitung bisa menjadi bahan untuk kekuatan jikalau kepentingan tubuh akan karbohidrat dan lemak tidak terpenuhi. Protein pada lobster terhitung protein yang lengkap gara-gara punya seluruh asam amino esensial.



Pemanfaatan protein oleh tubuh sangat ditentukan oleh kelengkapan asam amino esensialnya. Semakin lengkap asam amino esensial yang dikandungnya, tambah tinggi nilai gizi protein berikut bagi tubuh. Selain kadar asam amino, nilai cerna dari protein terhitung menjadi aspek perlu dari kegunaan protein yang dikonsumsi. Hasil penelitian para pakar pangan menunjukkan bahwa nilai cerna protein hewani (seperti protein lobster), selalu lebih tinggi daripada protein nabati.



Lobster merupakan sumber omega-3 (asam eikosapentaenoat/EPA serta asam dokosaheksaenoat atau disebut terhitung DHA) dan omega-6 (asam arakhidonat/AA) yang sangat baik. Asam lemak omega-6 berperan perlu dalam pembentukan prostaglandin, sejenis hormon yang berpengaruh dalam berbagai sistem dalam tubuh.

Di dalam tubuh, omega-6 diubah menjadi diahomogama linolenic acid (DGLA) yang sesudah itu membuahkan prostaglandin seri 1 (PG-1). Fungsi PG-1 adalah untuk kurangi kekentalan keping darah, meredakan peradangan, dan melenturkan dinding pembuluh darah, supaya sangat baik untuk mencegah penyakit jantung dan stroke.

Untuk pencegahan penyakit jantung dan stroke, kita direkomendasi memadukan mengonsumsi omega-6 dengan omega-3 dengan perbandingan 1:1. Karena itu, mengonsumsi lobster sebaiknya diimbangi makanan yang punya sumber omega-3 yang dominant, seperti ikan laut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Mudah Jinakkan Burung Perkutut

Cara Memelihara Living Stone

Sejarah Ayam sebagai Simbol kekuasaan